Apple baru-baru ini mengajukan proposal investasi senilai US$100 juta ke Kementerian Perindustrian Indonesia. Namun, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, menyatakan bahwa proposal tersebut belum memenuhi kriteria berkeadilan yang telah ditetapkan. Agus menjelaskan bahwa ada empat alasan utama mengapa proposal Apple belum dianggap memenuhi standar yang ditetapkan.
Alasan pertama adalah terkait dengan investasi dari negara-negara lain di luar Indonesia. Apple telah berinvestasi besar di Vietnam dan India, menciptakan lapangan kerja yang signifikan di negara-negara tersebut. Alasan kedua adalah terkait dengan investasi dari produsen HKT lain di Indonesia, seperti Samsung dan Xiaomi, yang memberikan investasi dengan nilai yang jauh lebih besar.
Selain itu, Kementerian Perindustrian juga mempertimbangkan penciptaan nilai tambah dan pemasukan negara dari importasi, serta seberapa besar perusahaan yang berinvestasi di Indonesia untuk menyerap tenaga kerja. Agus menegaskan bahwa prinsip berkeadilan ini sedang dirumuskan untuk memastikan bahwa investasi asing di Indonesia sesuai dengan kepentingan negara.
Meskipun demikian, Kementerian Perindustrian masih terbuka untuk berdiskusi dengan Apple terkait proposal investasi mereka. Agus menyatakan bahwa pihaknya telah menentukan angka yang dianggap memenuhi asas berkeadilan, namun belum mengungkapkannya kepada publik.
Dengan demikian, keputusan akhir terkait proposal investasi Apple senilai US$100 juta masih dalam proses pembahasan lebih lanjut. Kementerian Perindustrian akan terus mempertimbangkan berbagai faktor untuk memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat maksimal bagi Indonesia.
Saksikan video terkait di bawah ini:
Video: Kemenperin Terima Surat Dari Apple, Ngebet Mau Jual iPhone 16
Untuk informasi lebih lanjut, silakan baca artikel selanjutnya: