Elon Musk dan Rencana Ambisius Membangun Koloni Manusia di Mars
Jakarta, CNBC Indonesia – CEO SpaceX, Elon Musk, telah lama berjanji untuk membuat manusia melakukan perjalanan antarplanet dengan mendirikan pos permanen di Mars.
Rencana Membangun Koloni di Mars
Dengan bantuan roket raksasa Starship milik SpaceX, Musk ingin memastikan kelangsungan hidup manusia dalam jangka panjang dengan mengangkut satu juta manusia ke tempat tinggal permanen di Planet Merah pada 2050 mendatang.
Risiko dan Tantangan
Namun, rencana ambisius Musk ini dinilai sangat berisiko. Dengan jarak lebih dari 160 juta kilometer dari Bumi, misi tersebut bisa jadi akan menghadapi banyak tantangan dan risiko.
Pandangan Ahli
Ahli biologi dan penulis, Kelly Weinersmith dan suaminya, Zach Weinersmith, dalam buku mereka berjudul “A City on Mars: Can We Settle Space, Should We Settle Space, and Have We Really Thought This Through?” mengungkapkan pandangan skeptis terhadap rencana tersebut.
Tantangan yang Dihadapi
Mereka memprediksi bahwa upaya ini dapat berubah menjadi bencana kemanusiaan yang sangat mahal dan berisiko besar. Menurut mereka, meningkatkan jumlah penghuni di Mars hingga satu juta orang tanpa terjadi bencana merupakan tantangan yang sangat besar.
Kesimpulan
Dalam jangka pendek, Planet Merah bisa menjadi tempat yang tepat untuk penelitian. Namun, untuk membangun koloni manusia yang mandiri di Mars, diperlukan kerja keras dan kesabaran dari generasi ke generasi.
“Mungkin dalam hidup kita, kita akan melihat orang mendarat di Mars, melakukan eksplorasi dan pulang, itu bisa saja terjadi, tapi saya rasa kita tidak akan memiliki bayi di Mars,” kata Kelly Weinersmith.
Dengan begitu, rencana Elon Musk untuk membangun koloni manusia di Mars masih memerlukan penelitian dan persiapan yang matang agar dapat berhasil tanpa menghadapi risiko yang besar.