Banjir Membuat Daerah Sentra Cabai Gagal Panen

Dampak Banjir Terhadap Harga Cabai di Indonesia

Pada awal tahun 2025, Badan Pangan Nasional mengakui bahwa terjadi kenaikan harga yang sangat signifikan pada cabai rawit merah di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari dampak curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan banjir dan gagal panen di beberapa daerah.

Table of Contents

Penyebab Kenaikan Harga Cabai

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, menjelaskan bahwa tingginya harga cabai rawit merah disebabkan oleh pasokan yang menipis akibat curah hujan yang tinggi. Daerah yang terdampak banjir antara lain Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Dampak Banjir Terhadap Produksi Cabai

Banjir dan curah hujan yang tinggi tidak hanya mengakibatkan gagal panen, tetapi juga membuat kondisi cabai cepat membusuk. Angin kencang juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai, sehingga pasokan tidak terpenuhi di beberapa daerah.

Upaya Stabilisasi Pasokan Cabai

Untuk mengatasi kenaikan harga cabai, Badan Pangan Nasional berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mencari daerah yang masih memiliki pasokan cukup. Hal ini diharapkan dapat membantu menurunkan harga cabai secara bertahap dan mengurangi kerugian petani.

Prognosis Harga Cabai Selama Ramadan

Meskipun upaya telah dilakukan untuk stabilisasi pasokan cabai, belum dapat dipastikan apakah harga cabai rawit akan tetap tinggi selama bulan Ramadan. Targetnya adalah turun mendekati harga acuan pembelian (HAP), namun cuaca ekstrem masih menjadi faktor yang mempengaruhi kondisi produksi cabai.

Data Harga Cabai di Pasar

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga cabai rawit merah secara rata-rata nasional adalah Rp 86.300 per kilogram. Namun, di beberapa pasar harga cabai telah mencapai Rp 130.000 per kilogram.

Kesimpulan

Dampak banjir dan curah hujan yang tinggi telah menyebabkan kenaikan harga cabai rawit merah di Indonesia. Upaya untuk stabilisasi pasokan cabai sedang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional dan Kementerian Pertanian, namun proyeksi harga cabai selama bulan Ramadan masih belum pasti. Semoga dengan kerjasama yang baik, harga cabai dapat kembali normal dan petani tidak terlalu dirugikan.