CEO XL Dian Siswarini Mundur Setelah Merger Terbaru dengan Smartfren

Dian Siswarini Mundur dari CEO XL Axiata: Proses Merger dengan Smartfren

Dian Siswarini telah mengumumkan keputusannya untuk mundur dari posisi Presiden Direktur dan CEO XL Axiata. Hal ini terjadi di tengah proses penjajakan merger antara XL Axiata dengan Smartfren. Meskipun belum ada perkembangan signifikan dalam proses tersebut, kedua perusahaan telah melakukan penandatanganan kesepahaman Memorandum of Understanding tidak mengikat terkait rencana merger.

Informasi mengenai hal ini disampaikan melalui keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh Axiata Group Berhad (Axiata) dan PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND), dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT), yang secara kolektif disebut sebagai Sinar Mas (Axiata dan Sinar Mas).

Langkah penjajakan untuk menyatukan perusahaan diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) untuk menciptakan entitas baru (MergeCo). Meskipun belum ada perkembangan signifikan dalam proses merger, kedua perusahaan terus melakukan pencarian data untuk penjajakan.

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengungkapkan bahwa tidak ada kendala dalam proses tersebut. Kedua perusahaan sedang melakukan pencarian data untuk penjajakan. Dia berharap due diligence dapat diselesaikan segera agar proses merger dapat segera dilakukan.

Sementara itu, Dian Siswarini juga pernah menyinggung soal proses merger saat bertemu awak media. Dia menjelaskan bahwa proses due diligence sudah memasuki tahap akhir dan kedua pemegang saham ingin proses merger segera dilakukan. Namun, proses masih menunggu persetujuan pemerintah.

Untuk memastikan proses merger berjalan lancar, Dian mengatakan penting untuk melibatkan dan mendengarkan aspirasi stakeholder baik internal maupun eksternal. Selain itu, perlu juga memenuhi hak karyawan dengan menyesuaikan aturan yang ada.

Proses merger antara XL Axiata dan Smartfren diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kedua perusahaan serta masyarakat luas. Dengan bergabungnya kedua perusahaan tersebut, diharapkan dapat menciptakan entitas baru yang lebih kuat dan mampu bersaing di pasar telekomunikasi Tanah Air.

Sebagai bagian dari persiapan untuk merger, XL Axiata dan Smartfren terus melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap operasional masing-masing perusahaan. Kedua perusahaan juga terus berkomunikasi dan bekerja sama untuk memastikan kesuksesan dari proses merger ini.

Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi dalam proses merger, namun dengan komitmen dan kerja sama yang baik antara kedua perusahaan, diharapkan proses ini dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang positif bagi semua pihak yang terlibat.

Dengan demikian, mundurnya Dian Siswarini dari posisi CEO XL Axiata dan proses merger dengan Smartfren merupakan langkah strategis yang diambil untuk menghadapi persaingan di industri telekomunikasi yang semakin ketat. Semoga merger ini dapat membawa manfaat yang besar bagi kedua perusahaan dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *