Baidu Siap Merilis Model AI Terbaru Ernie 5.0 pada Paruh Kedua 2025
Di tengah persaingan industri kecerdasan buatan (AI) yang semakin ketat, Baidu, raksasa teknologi China yang bisnisnya mirip dengan Google, siap untuk merilis model dasar kecerdasan buatan (AI) pada paruh kedua tahun 2025. Publik pun menantikan perkembangan model AI terbaru Baidu yang diberi nama Ernie. Versi terbaru yang akan dirilis adalah Ernie 5.0, yang dikabarkan memiliki kapabilitas multimodal yang jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Kapabilitas Multimodal Ernie 5.0
Ernie 5.0 memiliki kemampuan untuk memproses teks, video, gambar, dan audio kemudian menggabungkannya menjadi berbagai jenis konten, misalnya mengubah teks menjadi video atau sebaliknya. Hal ini membuat Ernie 5.0 menjadi model AI yang sangat diantisipasi oleh para ahli dan pengamat teknologi.
Persaingan di Industri AI
Kemunculan Ernie 5.0 menambah ketegangan persaingan di industri AI antara perusahaan China dan perusahaan global lainnya, terutama perusahaan AS seperti OpenAI. Persaingan semakin ketat setelah DeepSeek merilis model AI sumber terbuka yang diklaim lebih canggih dan efisien dalam biaya.
Baidu: Pionir dalam Pengembangan AI
Baidu bukanlah perusahaan asing dalam mengembangkan teknologi AI. Mereka menjadi perusahaan besar China pertama yang merilis robot chat serupa ChatGPT pada Maret 2023. Namun, dengan kemunculan banyak produk baru dari startup dan perusahaan raksasa China lainnya seperti Alibaba dan ByteDance, gebrakan Baidu pun mulai pudar.
Inovasi AI di Baidu
Pada Januari, Baidu meluncurkan Wenku, platform berbasis AI yang mampu membuat presentasi dan dokumen lain secara otomatis. Wenku sudah berhasil menarik 40 juta pengguna berbayar, menunjukkan bahwa inovasi AI dari Baidu masih memiliki daya tarik yang kuat.
Melalui Ernie 5.0, Baidu berusaha untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam industri AI. Dengan kapabilitas multimodal yang unggul, Ernie 5.0 diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam perkembangan teknologi AI di masa depan.
Artikel ini disadur dari CNBC Indonesia