Elon Musk: AS Akan Bangkrut Jika Tidak Ada Pemangkasan Anggaran
Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk tanpa ragu menyebut Amerika Serikat (AS) akan ‘bangkrut’. Untuk itu, ia menilai penting untuk melakukan pemangkasan anggaran secara drastis.
Miliarder tersebut memang ditunjuk Presiden AS Donald Trump untuk mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE). Namun, belakangan muncul perlawanan atas beberapa langkah yang dilakukan Musk.
Aksi Kontroversial Elon Musk di DOGE
Misalnya, Musk langsung melancarkan aksi PHK yang berdampak ke jutaan PNS di AS. Ia juga mengisi DOGE dengan orang-orang yang dinilai masih muda dan minim pengalaman. Bahkan beberapa di antaranya bermasalah.
DOGE juga memegang akses ke data pribadi PNS dan ratusan juta masyarakat AS. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan risiko keamanan. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai ‘peretasan’ yang dilakukan Musk.
Pemangkasan Anggaran Menjadi Kunci
Saat berbicara di Gedung Putih pada Selasa (11/2) waktu setempat, Musk buka suara terkait pemangkasan anggaran pemerintahan besar-besaran.
“Ini [pemangkasan] bukan opsi. Ini esensial,” ujar Musk, dikutip dari Times of India, Kamis (13/2/2025).
Birokrat pemerintahan mengatakan upaya Musk melalui DOGE untuk merombak pemerintahan adalah pelanggaran yang membahayakan masa depan negara.
Mereka menyebut DOGE merupakan cabang pemerintahan yang tak terpilih dan tak ditetapkan dalam konstitusi. Banyak pihak yang menyayangkan karena DOGE kini seakan memegang kekuasaan lebih tinggi ketimbang lembaga-lembaga pemerintahan lain yang sesuai konstitusi.
Tugas Penting Elon Musk di DOGE
Kendati demikian, Musk menilai tugasnya di DOGE krusial untuk menjaga stabilitas anggaran pemerintah. Musk ditugaskan memegang DOGE berdasarkan perintah eksekutif Trump.
Lembaga itu bertujuan mereduksi defisit anggaran AS yang mencapai US$1,8 triliun pada tahun lalu. Trump menyebut DOGE yang dipimpin Musk akan memberantas aksi korupsi di pemerintahan.
(fab/fab)
Next Article
Elon Musk Digugat Gegara Merusak dan Bikin Kotor Tanah Kosong