Google Menemukan Penyebab Dolar Anjlok ke Rp8.170 di Pencarian

Google Respon Kekeliruan Nilai Tukar Rupiah

Sebuah kehebohan terjadi ketika nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah (IDR) terpampang Rp8.170 di mesin pencari Google. Tak hanya dolar AS, nilai tukar euro dan beberapa mata uang lainnya juga menunjukkan level yang keliru.

Masalah Data Konversi Mata Uang

Google sebagai mesin pencari terbesar di dunia memberikan tanggapan terhadap kejadian tersebut. Mereka menyatakan bahwa data konversi mata uang berasal dari pihak ketiga. Ketika kesalahan tersebut terdeteksi, Google segera menghubungi penyedia data untuk memperbaiki ketidakakuratan tersebut.

Pada laman resmi Google Finance, terdapat beberapa mitra pihak ketiga yang bekerja sama dengan Google dalam menyediakan data terkait saham dan konversi mata uang. Namun, Google juga menyatakan bahwa mereka tidak bisa menjamin akurasi dari nilai tukar yang ditampilkan.

Proses Pemulihan Sistem

Perwakilan Google mengungkapkan bahwa sistem masih dalam proses pemulihan dan belum bisa memastikan kapan akan kembali normal seperti semula. Hal ini menunjukkan bahwa Google sedang berusaha keras untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tanggapan Bank Indonesia

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, juga telah memberikan tanggapannya terkait kekeliruan yang terjadi di sistem Google. Menurut Denny, level nilai tukar USD/IDR sekitar Rp8.100 yang terpampang di Google tidak sesuai dengan yang seharusnya. Data dari Bank Indonesia menunjukkan kurs sebesar Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025.

Berdasarkan laman resmi Bank Indonesia, kurs jual Rupiah adalah Rp16.340,30 per 1 dolar AS dan kurs beli adalah Rp16.177,70. Sedangkan untuk kurs JISDOR tercatat sebesar Rp16.312,00 pada penutupan perdagangan Jumat lalu.

Apa yang Harus Dilakukan?

Masyarakat diharapkan untuk tetap memantau nilai tukar mata uang dari sumber yang terpercaya. Meskipun terdapat kekeliruan di mesin pencari seperti Google, namun data resmi dari Bank Indonesia tetap dapat dijadikan acuan yang lebih akurat.

Kesimpulan

Google telah memberikan respons terhadap kekeliruan nilai tukar Rupiah yang terpampang di mesin pencarinya. Mereka sedang dalam proses pemulihan sistem untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Bank Indonesia juga telah mengonfirmasi bahwa nilai tukar yang sebenarnya adalah berbeda dari yang terpampang di Google. Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan sumber data yang akurat dalam memantau nilai tukar mata uang.

(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Warga Butuh Internet Murah & Cepat, Provider Lokal Bisa Penuhi?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *