Kehebohan di eFishery: Dugaan Kasus Pemalsuan Laporan Keuangan
Peristiwa mengejutkan terjadi di salah satu startup Indonesia yang bergerak di sektor budidaya ikan, eFishery. Dugaan kasus pemalsuan laporan keuangan (fraud) membuat perusahaan rintisan ini menjadi sorotan publik. eFishery didirikan pada tahun 2013 oleh Gibran Huzaifah di Bandung dan telah mencapai status unicorn melalui pendanaan Seri D sebesar US$ 200 juta pada tahun 2023.
Data Keuangan Aneh yang Ditemukan dalam Audit eFishery
Hasil audit baru-baru ini menunjukkan adanya perbedaan data keuangan yang mencolok antara laporan keuangan internal dan eksternal eFishery. Berikut adalah temuan aneh yang ditemukan dalam audit:
1. Pendapatan 4 Kali Lipat
Menurut laporan keuangan internal, eFishery berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp2,6 triliun selama periode 9 bulan (Januari-September 2024). Namun, laporan keuangan eksternal menunjukkan pendapatan eFishery mencapai Rp12,3 triliun, atau 4,8 kali lipat lebih besar. Pertumbuhan pendapatan eFishery juga tercatat sangat signifikan dari tahun ke tahun menurut laporan eksternal.
2. Profit Padahal Rugi
Laporan internal dan eksternal eFishery juga menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam pencatatan profit sebelum pajak. Sementara laporan eksternal mencatat profit sebelum pajak sebesar Rp261 miliar, laporan internal malah menunjukkan kerugian sebesar Rp578 miliar dalam periode yang sama.
3. Jumlah Feeder yang Tidak Sesuai
Tidak hanya laporan keuangan, klaim mengenai jumlah feeder eFishery juga tidak sesuai dengan kenyataan lapangan. Mantan CEO eFishery, Gibran Huzaifah, diduga melakukan manipulasi dengan menggelembungkan jumlah fasilitas pakan yang sebenarnya hanya sekitar 24.000, bukan 400.000 seperti yang diklaim.
4. Pembentukan Perusahaan Palsu
Upaya manipulasi yang dilakukan oleh Gibran dan timnya sejak tahun 2018 bertujuan untuk memperoleh pendanaan Seri A. Pembentukan 5 perusahaan palsu yang dikendalikan oleh Gibran atas nama orang lain menjadi salah satu tindakan yang terungkap dalam laporan audit.
Perubahan Manajemen dan Tanggapan eFishery
Pada pertengahan Desember, eFishery mengumumkan pengangkatan Adhy Wibisono sebagai CEO interim menggantikan Gibran Huzaifah. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik. eFishery juga menyatakan komitmennya untuk menjaga standar tertinggi dalam tata kelola perusahaan dan etika operasional.
Dalam situasi yang sedang beredar, eFishery memberikan perhatian penuh dan berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan serius.
(rob/wur)
Next Article
Kisah Gibran Gak Makan 3 Hari, Kini Punya Harta Rp 1,59 Triliun