1. Pengantar
Pada Kamis, 21 November 2024, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto diundang sebagai pembicara kunci pada pertemuan Roundtable Luncheon yang diselenggarakan oleh US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Washington D.C. Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia.
2. Peserta Pertemuan
Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan perusahaan besar, antara lain FedEx, ExxonMobil, S&P Global, BP, dan Freeport-McMoRan. Mereka turut berpartisipasi dalam dialog strategis untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia, terutama dalam hal investasi dan perdagangan.
3. Optimisme dalam Kerja Sama Ekonomi
Senior Vice President (Policy) US-ABC, Marc Mealy, menyampaikan optimisme terhadap perkembangan kerja sama ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia. Pergantian pemerintahan di kedua negara diharapkan membawa angin segar dan membuka peluang baru untuk memperkuat hubungan bilateral serta memperluas kerjasama bisnis di berbagai sektor.
4. Penguatan Hubungan Bisnis
Menko Airlangga Hartarto menyatakan keyakinannya terhadap penguatan hubungan antara komunitas bisnis Indonesia dan Amerika Serikat. Beliau juga menjelaskan perkembangan ekonomi terbaru Indonesia, prioritas pemerintahan baru, dan strategi menuju Indonesia Emas 2045.
5. Stabilitas Ekonomi Indonesia
Airlangga Hartarto menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah tantangan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi yang kuat, inflasi terkendali, dan rasio utang yang terjaga memberikan dasar yang kokoh bagi stabilitas ekonomi nasional.
6. Potensi Kerja Sama
Pada pertemuan ini, dibahas berbagai potensi kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat, terutama dalam peningkatan produktivitas pangan, pengembangan energi baru terbarukan, dan percepatan hilirisasi industri. Langkah-langkah konkret telah diambil untuk mencapai tujuan-tujuan ini.
7. Fasilitas Industri Baru
Pencapaian penting pada tahun 2024 termasuk mulai beroperasinya fasilitas baterai EV terbesar di Asia Tenggara dan fasilitas pengolahan tembaga lini tunggal terbesar di dunia. Hal ini menjadi langkah penting dalam memperkuat daya saing industri Indonesia di tingkat global.
8. Peluang Investasi di Indonesia
Airlangga Hartarto menjamin bahwa perubahan pemerintahan tidak akan menjadi hambatan bagi investor. Sebaliknya, Indonesia siap menerima investasi dengan menyediakan 22 Kawasan Ekonomi Khusus yang memberikan kemudahan dan insentif bagi para investor.
9. Kesimpulan
Pertemuan antara Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan US-ABC menjadi langkah positif dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat. Kerja sama yang terjalin diharapkan dapat membawa manfaat bagi kedua negara dan membuka peluang baru untuk investasi dan perdagangan.
10. Apresiasi dan Undangan
Pada akhir pertemuan, Menko Airlangga Hartarto menyampaikan apresiasi kepada US-ABC dan seluruh perusahaan yang hadir. Beliau juga mengundang kalangan bisnis AS untuk segera mengembangkan investasi di Indonesia demi pembangunan yang berkelanjutan.