Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Memantau Harga Beras dan Gabah di Indonesia
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa harga beras di Indonesia telah mengalami penurunan menjadi Rp 12.000 per kilogram (kg). Namun, penurunan harga ini sejalan dengan turunnya harga gabah di petani. Pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg), namun menjelang panen raya, harga gabah di lapangan justru berada di bawah HPP.
Menurut Amran, berdasarkan data lapangan di 70% provinsi di Indonesia, harga gabah saat ini berada di bawah Rp 6.500/kg. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan produksi dan penurunan harga yang sejalan dengan prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperkirakan produksi padi akan mengalami kenaikan hingga 50% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Prabowo Subianto telah meminta Perum Bulog untuk menyerap 3 juta ton setara beras selama panen raya guna mengintervensi harga gabah yang diklaim anjlok. Amran menjelaskan bahwa penyerapan yang cukup besar ini dibutuhkan mengingat prediksi surplus produksi padi mencapai 4 juta ton. Dalam rangka penyerapan tersebut, Perum Bulog akan mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 16 triliun.
Dengan adanya langkah-langkah tersebut, diharapkan harga gabah kering panen (GKP) tidak turun drastis dan petani dapat tetap mendapatkan harga yang layak. Selain itu, peningkatan produksi padi juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan beras dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor beras.
Peran Mentan Amran Sulaiman dalam memantau dan mengkoordinasikan harga beras dan gabah di Indonesia sangat penting untuk menjaga stabilitas pasar pangan. Dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait juga menjadi kunci dalam menjaga kelangsungan produksi padi dan kesejahteraan petani di Tanah Air.
Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam mengatur harga beras dan gabah di Indonesia merupakan upaya untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Semoga dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, lembaga terkait, dan para petani, Indonesia dapat terus menjadi negara yang mandiri dalam produksi beras dan menjaga ketahanan pangan nasional.