AS di Bawah Pemerintahan Donald Trump ‘Menghukum’ China dengan Kebijakan Ganass
Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump semakin agresif dalam ‘menghukum’ China melalui berbagai kebijakan. Selain menaikkan tarif tambahan impor barang China sebesar 10% dan meminta kepemilikan saham 50% atas TikTok, AS juga melancarkan pembatasan ekspor chip dan alat pembuat chip canggih.
Pembatasan Akses Chip ke China
Kebijakan pemblokiran akses chip ke China telah digencarkan sejak pemerintahan Joe Biden, namun di bawah kepemimpinan Trump, kebijakan ini terus diperketat. Baru-baru ini, pemerintahan Trump berencana untuk memperketat lagi pembatasan semikonduktor ke China, yang melanjutkan upaya yang telah dimulai oleh Biden. Tujuannya adalah untuk menghambat perkembangan industri teknologi China secara keseluruhan, seperti yang dilansir oleh laporan Bloomberg.
Beberapa pejabat AS baru-baru ini dilaporkan bertemu dengan pejabat tinggi Jepang dan Belanda. Mereka membahas pembatasan engineer dari perusahaan Tokyo Electron dan ASML untuk memelihara peralatan semikonduktor di China, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Selasa (25/2/2025).
Para pejabat pemerintahan Trump juga berencana untuk melakukan pembatasan lebih lanjut terhadap jumlah dan jenis chip Nvidia yang dapat diekspor ke China tanpa lisensi, menurut sumber yang akrab dengan isu ini.
Juru bicara Nvidia dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang menolak untuk memberikan komentar terkait laporan Bloomberg.
Tokyo Electron, ASML, Gedung Putih, dan Kementerian Perdagangan Luar Negeri Belanda belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters.
Ambisi Trump dan Sekutu Kunci
Ambisi Trump adalah untuk mempersatukan sekutu-sekutu kunci guna mendukung kebijakan AS dalam membatasi akses teknologi ke China. Harapannya adalah para pemasok chip dan alat chip di negara-negara sekutu juga turut memblokir China, sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan AS seperti Lam Research, KLA, dan Applied Materials.
(fab/fab)
Next Article
Petaka Trump Dimulai, Elon Musk Terancam Tumbang