Anggaran Subsidi Angkutan Massal Bus Perkotaan di Tahun 2025 Turun Drastis
Pada tahun 2025, anggaran subsidi angkutan massal bus perkotaan atau Buy The Services (BTS) mengalami penurunan yang signifikan. Anggaran tersebut turun dari Rp 437,89 miliar tahun lalu menjadi Rp 177,49 miliar. Hal ini disampaikan oleh Direktur Angkutan Jalan, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Ernita Titis Dewi.
Penurunan Anggaran BTS
Ernita menjelaskan bahwa penurunan anggaran ini sejalan dengan pengurangan anggaran Kemenhub secara keseluruhan. “Di tahun ini tidak hanya di bidang perhubungan, tetapi semua kementerian mengalami pengurangan anggaran pada tahun 2025, sehingga terjadi prioritasasi kegiatan-kegiatan di K/L. Untuk BTS sendiri, anggarannya turun drastis dari Rp 437 miliar menjadi Rp 177 miliar,” ujarnya.
Penurunan Kota Penerima Subsidi
Selain penurunan anggaran, terjadi juga penurunan jumlah kota yang mendapatkan subsidi BTS. Pada tahun ini, hanya 8 kota yang menerima anggaran subsidi BTS, dibandingkan dengan 11 kota tahun sebelumnya. Kota-kota yang masih mendapatkan subsidi antara lain Lembang, Surakarta, Banyumas, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Pontianak, dan Manado.
Perubahan Prioritas Kota Penerima Subsidi
Ernita menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan berdasarkan pertimbangan prioritas dan komitmen pemerintah terhadap kegiatan yang tinggi. “Kita harus berpikir realistis mana yang harus diprioritaskan yang dibiayai, mana yang komitmen pemerintah yang kegiatannya tinggi, mana yang perlu di support lebih lanjut koridor mana yang perlu dilanjutkan,” jelasnya.
Pendampingan dalam Pembangunan Angkutan Kota
Kementerian Perhubungan senantiasa memberikan pendampingan kepada daerah dalam pembangunan angkutan kota. Hal ini dilakukan agar pemerintah tidak hanya memberikan subsidi angkutan perkotaan, tetapi juga mendukung pengembangan sistem angkutan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Penurunan anggaran subsidi angkutan massal bus perkotaan (BTS) di tahun 2025 menjadi sebuah tantangan bagi pemerintah dan daerah dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sistem angkutan kota. Dengan adanya perubahan prioritas dan pendampingan dari Kementerian Perhubungan, diharapkan angkutan kota di berbagai daerah dapat terus berkembang dan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Demikianlah informasi mengenai penurunan anggaran subsidi BTS di tahun 2025. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai transportasi perkotaan di Indonesia.