Keterbatasan Anggaran, Dinding Laut Raksasa Prabowo Hanya Sampai Cirebon

Pemerintah Indonesia Mengembangkan Proyek Tanggul Laut Raksasa untuk Mengatasi Ancaman Banjir Rob

Dalam upaya untuk mengatasi ancaman banjir rob di kawasan pesisir, pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) akan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunan proyek ini akan difokuskan dari Jakarta hingga Cirebon sebagai langkah awal.

Proyek Tanggul Laut Raksasa untuk Mengamankan Pantura Pulau Jawa

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan bahwa proyek ini direncanakan akan terbentang di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa, mulai dari Jakarta hingga Jawa Timur. AHY menekankan pentingnya proyek ini sebagai langkah preventif untuk menghadapi banjir rob yang dapat menyebabkan tenggelamnya kawasan pesisir Pantura.

“Pantai utara tidak hanya terdapat di Jakarta, namun juga mencakup Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, prioritas pembangunan akan ditentukan berdasarkan urgensi dan keterbatasan anggaran yang ada,” kata AHY dalam acara Economic & Capital Market Outlook 2025 di Bursa Efek Indonesia.

Ancaman Banjir Rob dan Penurunan Permukaan Tanah di Pantai Utara

Penyebab utama dari ancaman banjir rob di Pantai Utara adalah penurunan permukaan tanah atau land subsidence akibat penggunaan air tanah oleh masyarakat. AHY mengungkapkan bahwa setiap tahun, permukaan tanah di sejumlah wilayah di Pantai Utara, seperti Muara Baru, turun sekitar 10 cm. Hal ini menjadi ancaman serius yang dapat mengakibatkan tenggelamnya kawasan tersebut jika tidak segera diatasi.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah membangun National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul pantai di beberapa titik di kawasan utara Jakarta. Namun, tinggi tanggul saat ini hanya mencapai 4,8 meter dan diperkirakan hanya mampu bertahan hingga tahun 2033. Oleh karena itu, dibutuhkan tanggul laut raksasa yang lebih tinggi untuk menjaga kawasan tersebut dari ancaman banjir rob.

Solusi Pengurangan Penggunaan Air Tanah dan Peningkatan Akses Air Bersih

Selain pembangunan tanggul laut raksasa, pemerintah juga akan mencari solusi untuk mengurangi penggunaan air tanah oleh masyarakat. Upaya ini akan diiringi dengan peningkatan akses air bersih melalui proyek sambungan perpipaan air bersih. Tujuannya adalah untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan sumber daya air dan mencegah penurunan permukaan tanah yang lebih lanjut.

Menurut AHY, pembangunan tanggul laut raksasa akan difokuskan terlebih dahulu di kawasan Jakarta, sementara pemerintah juga sedang merencanakan langkah jangka panjang untuk kawasan Pantura secara keseluruhan. Untuk mendukung pembangunan proyek ini, pemerintah akan membuka opsi kerja sama dengan pihak swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).

Potensi Investasi dalam Pembangunan Giant Sea Wall

AHY menegaskan bahwa pembangunan giant sea wall tidak hanya akan memberikan manfaat bagi kawasan pesisir yang terancam banjir rob, namun juga memiliki potensi sebagai proyek investasi yang menarik. Pemerintah akan berupaya untuk menarik minat investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan proyek ini.

Dengan begitu, proyek tanggul laut raksasa di Pantura Pulau Jawa diharapkan dapat menjadi solusi yang komprehensif dalam menghadapi ancaman banjir rob dan penurunan permukaan tanah. Melalui kerja sama antara pemerintah dan swasta, pembangunan proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia.

(shc/rrd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *