Jakarta, CNBC Indonesia – Sam Altman Mengungkap Pemecatannya dari CEO OpenAI Sebagai Mimpi Buruk
Pada akhir November 2023, OpenAI mengumumkan pemecatan Sam Altman dari posisi CEO. Namun, hanya lima hari kemudian, keputusan tersebut dibatalkan dan Altman kembali memimpin perusahaan.
Dalam blog resminya, Altman mengungkap bahwa pemecatannya dilakukan secara tiba-tiba melalui panggilan video. Dia merasa terkejut ketika dewan direksi mengumumkan keputusan tersebut.
“Lebih dari setahun yang lalu, pada hari Jumat, hal terburuk yang terjadi adalah saya dipecat secara tiba-tiba melalui panggilan video dan setelah itu, dewan direksi mengeluarkan pernyataan resmi,” tulis Altman seperti dikutip pada Selasa (7/1/2025).
Saat pemecatan itu terjadi, Altman berada di Las Vegas. Dia merasa seperti sedang menjalani mimpi buruk di kamar hotelnya dan menganggap momen tersebut cukup gila.
Menurut Altman, pada saat itu, tidak ada yang bisa memberikan penjelasan yang memuaskan tentang pemecatannya. Keputusan tersebut dianggapnya sebagai kegagalan besar dalam manajemen orang-orang dengan niat baik, termasuk dirinya sendiri.
“Jika melihat ke belakang, saya berharap saya telah melakukan hal-hal berbeda dan percaya bahwa saya sekarang ini adalah pemimpin terbaik dan lebih bijaksana dari setahun yang lalu,” jelasnya.
Dari pengalaman tersebut, Altman menyadari pentingnya diversitas dan perspektif yang luas dalam dewan perusahaan. Tata kelola yang baik memerlukan kepercayaan dan kredibilitas.
OpenAI terus berkembang seiring berjalannya waktu. Saat ini, Altman, yang berusia 39 tahun, menyatakan bahwa perusahaannya bekerja dengan lebih koheren dan positif.
Banyak pencapaian yang telah diraih oleh OpenAI, termasuk memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif.
“Kami terus membawa teknologi ke dunia yang disukai oleh orang-orang dan memecahkan masalah nyata,” ujar Altman.
Artikel ini disusun oleh tim redaksi CNBC Indonesia.
(dem/dem)
Artikel Selanjutnya
Pencipta ChatGPT Ungkap Alasan Karyawan Kabur Serentak