Manajemen Bukalapak Akan Bertemu Airlangga Sehubungan dengan Penutupan Lapak

Bukalapak.com Tbk Berhenti Jual Produk Fisik di Marketplace: Apa Alasannya?

Emiten teknologi e-commerce PT Bukalapak.com Tbk telah mengumumkan penghentian operasional penjualan produk fisik di marketplace. Keputusan ini menyebabkan saham Bukalapak turun nyaris 5% di perdagangan sesi II Rabu (8/1/2025). Apa sebenarnya alasan di balik aksi korporasi ini?

Alasan Penghentian Penjualan Produk Fisik

Pihak manajemen Bukalapak akan mengungkapkan alasan di balik keputusan ini kepada pemerintah pekan depan di Kantor Kemenko Perekonomian. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa dia ingin mendengar penjelasan dari pihak manajemen sebelum pertemuan minggu depan.

Produk fisik yang ditutup dari penjualan di Bukalapak mencakup berbagai kategori seperti aksesori rumah, elektronik, evoucher, fashion, food, games, handphone, perawatan dan kecantikan, hingga perlengkapan bayi serta rumah tangga. Pembeli masih bisa memesan barang-barang tersebut hingga 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB.

Fokus Pindah ke Produk Virtual

Bukalapak menjelaskan bahwa fokusnya akan beralih ke transaksi produk virtual seperti pembelian pulsa prabayar dan pascabayar, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, paket data, token listrik, dan TV kabel serta internet. Dalam blog resminya, Bukalapak menyatakan bahwa transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan fokus pada produk virtual.

Dampak Terhadap Penjual

Perubahan ini tentu akan berdampak pada usaha para penjual di platform Bukalapak. Oleh karena itu, perusahaan telah menyiapkan panduan untuk saldo dan pengembalian dana, serta pengunduhan data, transaksi, dan riwayat penjualan bagi pelapak. Penjual juga diinformasikan bahwa penambahan produk baru tidak bisa dilakukan lagi mulai awal Februari mendatang.

Saham Bukalapak Anjlok

Usai pengumuman penghentian penjualan produk fisik, saham emiten teknologi e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengalami penurunan hingga 4,92%. Saham BUKA telah mengalami penurunan signifikan sejak IPO, anjlok hingga 86,35%.

Dalam sesi perdagangan II pada hari itu, saham BUKA telah ditransaksikan sebanyak 118 kali dengan volume sebesar 4,23 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 49,73 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 11,96 triliun.

Dari orderbook-nya, terlihat bahwa pada harga Rp 115/saham menjadi yang paling banyak antrean belinya, sementara pada harga Rp 125/saham menjadi yang paling banyak antrean penjualnya.

Kesimpulan

Penghentian penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak merupakan langkah strategis perusahaan dalam meningkatkan fokus pada produk virtual. Meskipun hal ini berdampak pada para penjual, Bukalapak telah menyediakan panduan dan informasi yang diperlukan untuk menghadapi perubahan ini. Saham Bukalapak yang turun menunjukkan reaksi pasar terhadap keputusan ini, namun hanya waktu yang akan menentukan dampak jangka panjang dari transformasi ini bagi perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *