Menghadapi Penurunan Harga Nikel: Rosan Menjelajahi Prospek Hilirisasi di Indonesia

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani Tanggapi Turunnya Harga Nikel

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani memberikan tanggapan terkait turunnya harga nikel dan dampaknya terhadap investasi hilirisasi di Indonesia. Harga nikel saat ini berada pada level terendah dalam 4 tahun terakhir, yaitu sekitar US$ 15.000 per ton. Meskipun harga nikel telah turun secara signifikan dari sebelumnya yang mencapai US$ 101.350 per ton pada Maret 2022, Rosan meyakini bahwa hal ini tidak akan menghambat proyek hilirisasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah.

Menurut Rosan, penurunan harga nikel sebenarnya dapat menjadi peluang bagi lebih banyak investor untuk berinvestasi di sektor tersebut. Harga yang lebih kompetitif dapat menarik minat investor dan memacu perkembangan proyek hilirisasi di Indonesia. Sebelumnya, harga nikel yang tinggi membuat baterai kendaraan listrik berbasis lithium ferro phosphate (LFP) lebih diminati oleh investor.

Peluang Investasi di Sektor Nikel

Rosan menjelaskan bahwa turunnya harga nikel sebenarnya dapat memberikan dorongan bagi pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik berbasis nikel. Dibandingkan dengan baterai berbasis LFP, baterai berbasis nikel memiliki keunggulan dalam hal jarak tempuh. Rosan yakin bahwa investasi di sektor electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik berbasis nikel tetap akan terus berkembang.

"Harga nikel yang turun membuat baterai EV berbasis nikel menjadi lebih diminati. Baterai berbasis nikel memiliki keunggulan jarak tempuh yang lebih baik daripada LFP. Saya percaya bahwa investasi di sektor ini akan terus berkembang, asalkan harga nikel tetap stabil," ujar Rosan.

Dampak Keputusan Amerika Serikat Terhadap Kendaraan Listrik

Rosan juga memberikan tanggapannya terkait keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menarik diri dari perjanjian iklim Paris. Meskipun AS telah dua kali mundur dari perjanjian tersebut, permintaan terhadap kendaraan listrik tidak terganggu. Rosan meyakini bahwa permintaan akan kendaraan listrik akan terus meningkat seiring dengan arah global menuju energi bersih dan berkelanjutan.

"Ini bukan pertama kalinya AS keluar dari Paris Agreement. Namun, permintaan terhadap kendaraan listrik tetap meningkat. Kami yakin bahwa arah global menuju energi bersih dan berkelanjutan akan terus berlanjut," tutup Rosan.

Kesimpulan

Dari tanggapan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, dapat disimpulkan bahwa turunnya harga nikel sebenarnya dapat menjadi peluang bagi investasi di sektor hilirisasi di Indonesia. Penurunan harga nikel membuat baterai kendaraan listrik berbasis nikel lebih diminati, dan investasi di sektor electric vehicle (EV) diprediksi akan terus berkembang.

Meskipun AS telah menarik diri dari perjanjian iklim Paris, permintaan terhadap kendaraan listrik tetap tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa arah global menuju energi bersih dan berkelanjutan tetap berlanjut. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi untuk terus mengembangkan sektor hilirisasi dan menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *