OJK Mendorong Perusahaan Properti Melakukan IPO untuk Mendukung Program Prabowo Membangun 3 Juta Rumah

Sumber Pendanaan untuk Program Pembangunan 3 Juta Rumah MBR

Berbagai sumber pendanaan bisa dimanfaatkan perusahaan sektor properti dan real estate untuk mensukseskan program pembangunan 3 juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membeberkan beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan oleh perusahaan properti untuk mendapatkan dana permodalan yang dibutuhkan.

Penawaran Umum Saham Perdana (IPO)

Salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan oleh perusahaan properti adalah melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Dengan melakukan IPO, perusahaan bisa mencari sumber dana permodalan yang lebih besar untuk mendukung program pembangunan rumah bagi MBR.

Penerbitan Efek Bersifat Utang

Selain IPO, perusahaan properti juga dapat memanfaatkan pendanaan melalui penerbitan efek bersifat utang seperti obligasi, sukuk, medium-term notes (MTN), atau long-term notes (LTN). Dengan mengeluarkan efek bersifat utang, perusahaan bisa mendapatkan dana tambahan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan.

Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)

RDPT merupakan instrumen lain yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai sarana pendanaan sektor real estate dan perumahan di Indonesia. Melalui RDPT, perusahaan di sektor properti dapat memperoleh pendanaan pembangunan melalui efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, atau hybrid instrumen yang akan menjadi investasi dari RDPT.

Efek Beragunan Aset (EBA), Dana Investasi Real Estate (DIRE), dan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA)

OJK juga menyoroti instrumen seperti Efek Beragunan Aset (EBA), Dana Investasi Real Estate (DIRE), dan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) yang dinilai bisa dimanfaatkan sebagai instrumen pendanaan potensial bagi sektor properti. Instrumen-instrumen tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan kapasitas pendanaan serta aset yang tersedia bagi setiap perusahaan atau lembaga jasa keuangan.

Conclusion

Dengan memanfaatkan berbagai sumber pendanaan yang telah disebutkan di atas, diharapkan program pembangunan 3 juta rumah bagi MBR dapat terlaksana dengan lancar dan sukses. Perusahaan sektor properti dan real estate perlu mempertimbangkan dengan matang opsi-opsi pendanaan tersebut agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjawab kebutuhan akan hunian bagi MBR di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *