Optimalkan Anggaran untuk Peremajaan Alsintan “Cipika-Cipiki”

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman: Refocusing Anggaran Kementan Berhasil Tingkatkan Produksi Pangan

Di tengah tantangan kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil memberikan dampak positif terhadap produksi pangan dalam negeri melalui kebijakan pengalihan anggaran alias refocusing. Menurut Mentan Amran, pengalihan anggaran tersebut berhasil memberikan nilai tambah sebesar Rp 17 triliun terhadap hasil produksi pangan dalam negeri.

Proses Refocusing Anggaran Kementan

Amran menjelaskan bahwa anggaran yang dialihkan berasal dari berbagai pos anggaran yang dianggap tidak mendesak, seperti anggaran perjalanan dinas, seminar, dan perintilan anggaran lainnya. Dana hasil pengalihan ini kemudian digunakan untuk membiayai pembelian benih, pompa, dan alat mesin pertanian (Alsintan) untuk para petani jagung dan beras sebagai pangan strategis.

Program refocusing anggaran ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap dampak kekeringan yang disebabkan oleh El Nino yang terjadi sepanjang tahun 2024. Hasil dari refocusing anggaran ini berhasil meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) atau frekuensi bercocok tanam di sejumlah daerah, yang tadinya hanya bisa dilakukan sekali setahun, menjadi dua hingga tiga kali setahun. Hal ini berdampak positif terhadap produksi pangan dalam negeri.

Peningkatan Produksi Pangan dalam Negeri

Dampak dari keberhasilan refocusing anggaran Kementan terlihat dari peningkatan produksi pangan dalam negeri. Pada Mei 2024, Indonesia berhasil mengekspor 50.000 ton jagung. Selain itu, terjadi peningkatan produksi beras sebesar 1,49 juta ton pada periode Agustus-Desember 2024. Peningkatan produksi ini berhasil memberikan nilai tambah hingga Rp 17,89 triliun.

Mentan Amran juga menyebutkan bahwa meskipun Indonesia menghadapi tantangan El Nino, La Nina, dan kekeringan, produksi pangan dalam negeri tetap mencapai tingkat tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Bahkan, ada peningkatan produksi yang seharusnya terendah dalam 10 tahun terakhir. Hal ini diakui oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan tidak bisa lagi diperdebatkan.

Fokus Pembangunan Pertanian di Jawa

Dalam upaya meningkatkan produksi pangan, Mentan Amran menjelaskan bahwa pemerintah fokus membangun sektor pertanian di Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan Pulau Jawa memiliki potensi yang besar, seperti adanya sungai dan sawah yang luas. Dengan fokus pembangunan di Jawa, sekitar 500.000-700.000 hektar sawah berhasil dioptimalkan dengan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) menjadi 3 kali tanam.

Dengan keberhasilan program refocusing anggaran Kementan, Indonesia berhasil meningkatkan produksi pangan dalam negeri secara signifikan. Langkah-langkah yang diambil oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membuktikan komitmennya dalam memajukan sektor pertanian demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan Indonesia.

Sebagai penutup, semoga keberhasilan program refocusing anggaran ini dapat memberikan inspirasi bagi sektor pertanian di Indonesia dan menghasilkan dampak positif yang lebih luas bagi kemajuan negara.

(fdl/fdl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *