Pendahuluan
Indonesia diminta agar tidak hanya mengandalkan aturan konten lokal dalam menarik investasi. Pasalnya, strategi ini punya kekurangan yang harus dilengkapi oleh strategi lain.
Peran TKDN dalam Konteks Global
Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky menjelaskan bahwa TKDN bukan kebijakan yang baru di level global. Kebijakan ini telah diterapkan oleh negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, dan lainnya. Indonesia sendiri termasuk salah satu negara yang paling giat menerapkan kebijakan TKDN.
Tingkat Kebijakan TKDN di Indonesia
Di antara negara BRICS, Indonesia termasuk yang memiliki tingkat kebijakan TKDN yang tinggi. Namun, negara-negara lain seperti India, Vietnam, dan Malaysia yang sedang berusaha mengintegrasikan ekonominya ke rantai nilai global, mulai meninggalkan kebijakan TKDN.
Kelemahan Kebijakan TKDN
Teuku menyebut bahwa kebijakan TKDN cenderung distortif karena memaksa barang impor untuk mengintegrasikan komponen domestiknya. Hal ini memunculkan ketidakseimbangan dalam mekanisme pasar.
Contoh Kasus iPhone
Teuku menjelaskan bahwa di negara seperti Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Taiwan, tingkat komponen dalam negeri mereka bisa tinggi bukan karena kebijakan TKDN, melainkan karena komponen tersebut memiliki daya saing yang tinggi. Hal ini disebutnya sebagai “market mechanism”.
Tantangan bagi Indonesia
Indonesia perlu mengikuti jejak negara-negara tersebut dengan meninggalkan kebijakan TKDN yang bersifat paksa dan beralih ke mekanisme pasar yang lebih alami. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi produk dalam negeri untuk bersaing secara global.
Kesimpulan
Keberhasilan Indonesia dalam menarik investasi tidak hanya bergantung pada kebijakan TKDN. Diperlukan strategi lain yang lebih mengakomodasi mekanisme pasar global agar produk dalam negeri dapat bersaing secara sehat.
(dem/dem)
Next Article
Alasan iPhone 16 Dilarang Masuk RI, Apple Angkat Bicara