Penghancur Harga UMKM: Kemarahan Orang Terkaya China




Orang Terkaya di China Kritik PDD Holdings milik Pinduoduo

Orang terkaya di China saat ini, Zhong Shanshan, mengkritik kehadiran platform belanja online populer yang dimiliki oleh Pinduoduo (PDD) Holdings, induk perusahaan ecommerce Temu. Zhong Shanshan, pendiri perusahaan minuman Nongfu Springs, memiliki kekayaan sebesar US$ 51,7 miliar atau Rp 822 triliun menurut Forbes.

Kritik terhadap PDD Holdings

Di sebuah kunjungan ke daerah di China timur, Zhong menuduh PDD Holdings menciptakan perang harga yang merusak berbagai perusahaan dan industri di tengah kemerosotan ekonomi China. Zhong juga mengkritik pemerintah China karena “lalai” dalam mencegah tren harga yang sangat rendah.

Dampak Platform E-commerce

Zhong menyebut platform internet telah menjatuhkan sistem harga, terutama sistem penetapan harga Pinduoduo yang menyebabkan kerugian pada merek-merek China dan industri. Pinduoduo telah tumbuh pesat karena menawarkan harga yang kompetitif.

Kritik terhadap Pemerintah China

Zhong menyoroti pemerintah China karena tidak berbuat lebih banyak untuk menghentikan tren harga yang merugikan. Dia mengatakan bahwa pemerintah telah lalai dalam tugasnya untuk mengintervensi orientasi industri tersebut.

Kontroversi di Indonesia

Di Indonesia, Temu dilarang beroperasi dan disebut sebagai “pembunuh UMKM lokal”. Konsep Temu menjual langsung dari pabrik ke konsumen dengan harga yang lebih murah, memicu persaingan tak sehat.

Pernyataan Terkait Kebijakan Pemerintah RI

Pada September lalu, Temu mencoba mendaftarkan bisnisnya di Kementerian Hukum dan HAM, namun pemerintah RI memblokir usahanya untuk masuk ke pasar Indonesia.

Penutup

Meskipun menghadapi kontroversi, Zhong Shanshan tetap menjadi orang terkaya di China. Kritiknya terhadap PDD Holdings dan pemerintah China mencerminkan ketidakpuasan atas kebijakan harga dan orientasi industri yang dianggap merugikan.

(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lebih Ngeri Dari Tiktokshop, Aplikasi Temu Bakal Ancam UMKM RI?




Next Article



Raksasa AS Ketar-Ketir Bisnisnya Terancam Dijajah China





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *