Peringatan BMKG: Musim Hujan Tahun Ini Berbeda, Waspada Terhadap Ancaman Bencana di Indonesia




Musim Hujan di Indonesia: Dampak La Nina dan Fenomena Iklim Global

Beberapa wilayah di Indonesia mengalami musim hujan di akhir tahun, termasuk area Jabodetabek. Bahkan, ada juga yang mengalami bencana hidrometeorologi.

Perbedaan Musim Hujan Tahun Ini

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan musim hujan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena Indonesia tengah mengalami La Nina Lemah.

La Nina adalah fenomena iklim global yang akibat anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Hal ini membuat intensitas dan volume hujan meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia.

Dinamika Atmosfer dan Potensi Bencana Hidrometeorologi

Letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudra menyebabkan Indonesia tengah dikepung bibit siklon yang mengakibatkan angin kencang, gelombang tinggi, dan cuaca ekstrem. Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi Cold Surge juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru.

Peringatan Dini dan Kesiapsiagaan

Sejak Bulan November lalu, BMKG terus mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat di wilayah rawan bencana diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. BMKG juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Prakiraan Musim Hujan di Jawa Timur

Di Jawa Timur, seluruh wilayah telah memasuki musim hujan dengan puncak musim hujan diprakirakan terjadi di Bulan Februari 2025. Prakiraan curah hujan sepanjang Desember 2024 hingga Januari 2025, wilayah Jawa Timur umumnya berada pada kategori menengah hingga sangat tinggi dengan sifat hujan normal hingga atas normal.

Mitigasi Bencana di Jawa Timur

Pemerintah Jawa Timur telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi bencana hidrometeorologi. Dikelompokkan menjadi delapan klaster, seperti Metropolitan, Madura, Ijen, Probomajang, Malang Raya, Wilis Selatan, Wilis Utara, dan Labanegoro. Mitigasi juga dilakukan untuk daerah aliran sungai yang rentan terhadap banjir.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengakses video berikut yang membahas topik terkait.




Next Article



Peringatan BMKG Gempa Megathrust Ancam RI, Ini Peta Sebarannya




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *