Pos Indonesia Mencatatkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024
Langkah Awal Penerbitan Sukuk Berkelanjutan
PT Pos Indonesia (Persero) resmi mencatatkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024 melalui penawaran umum di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp 1 triliun, pada Jumat (10/1/2025). Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, mengatakan bahwa penerbitan Sukuk Ijarah menjadi langkah awal dalam penerbitan sukuk berkelanjutan dan bertahap. Ia optimistis, langkah ini dapat memberikan kepastian bagi investor sesuai prinsip syariah.
Respon Positif dari Investor
Penawaran Sukuk Ijarah disambut baik para investor dengan peningkatan permintaan sebesar 60% atau mencapai Rp 1,6 triliun. Faizal mengatakan, langkah ini juga direstui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui penerbitan izin pada 27 Desember 2024.
Penyediaan Dana untuk Pengembangan Korporasi
Penerbitan Sukuk Ijarah dilakukan untuk memperoleh dana yang dialokasikan ke berbagai keperluan korporasi, termasuk pengembangan infrastruktur, menjalankan program kerja perusahaan seperti pengembangan digitalisasi bisnis, pengembangan sistem Customer Relationship Management (CRM), perbaikan IT infrastruktur, dan Inovasi Bisnis Digital.
Komitmen Pos Indonesia
Penawaran Umum Sukuk Ijarah ini juga mencerminkan komitmen Pos Indonesia untuk menyediakan instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip syariah kepada masyarakat dan investor. Akhir tahun 2023, PT Pos Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi dan bertransformasi, terutama dalam bidang logistik.
Rebranding Menjadi POSIND Logistik Indonesia
Sebagai bagian dari upaya ini, perusahaan meluncurkan rebranding dan perubahan logo menjadi POSIND Logistik Indonesia, yang mencerminkan komitmen PT Pos Indonesia dalam memenuhi kebutuhan logistik yang terus berkembang, sekaligus memperkuat daya saing di industri logistik nasional.
Kesimpulan
Dengan pencatatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024, Pos Indonesia menunjukkan komitmen dalam mengembangkan bisnisnya dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Dukungan dari investor dan masyarakat menjadi modal utama dalam upaya perusahaan untuk terus berkembang dan berinovasi.