Prabowo Subianto dan Janji Makanan Gratis untuk Anak Sekolah
Prabowo Subianto berhasil memenangkan hati jutaan pemilih Indonesia dengan janji memberikan makanan gratis untuk anak-anak sekolah. Namun, rencana pengeluaran yang luas tersebut belum meyakinkan para investor bahwa dia mampu memberikan makan siang gratis untuk seluruh negara.
Rencana Pengeluaran dan Tantangan Keuangan
Presiden terpilih Indonesia sedang mempertimbangkan penerapan penegakan pajak yang lebih ketat, pengurangan subsidi, potensi peningkatan pinjaman, dan bahkan pemotongan anggaran untuk ibu kota baru senilai $32 miliar untuk mendanai program unggulan kampanyenya — program makanan sekolah nasional yang diperkirakan akan menghabiskan Rp460 triliun ($28 miliar).
Perubahan dari Pemimpin Sebelumnya
Prabowo juga sedang mempertimbangkan perluasan kabinet, menurut tiga orang yang mendapat informasi tentang diskusi internal, menunjukkan pengeluaran ekspansionis dari berbagai sisi yang bisa mempengaruhi prudensi fiskal Indonesia.
Langkah yang Harus Diambil
Untuk mewujudkan program-program ambisius tersebut, pemerintah perlu menaikkan penerimaan pajak, memotong subsidi, dan menjual aset negara. Namun, semua opsi tersebut tidaklah mudah.
Tantangan Peningkatan Penerimaan Pajak
Peningkatan penerimaan pajak akan menjadi tugas berat. “Akan sulit untuk meningkatkan penerimaan fiskal. Kekurangan dalam pengumpulan pajak disebabkan oleh masalah kepatuhan dan penegakan pajak, yang sebagian disebabkan oleh keterbatasan data yang tersedia,” kata analis Maybank, Brian Lee.
Pilihan Alternatif
Potensi opsi lain adalah memangkas anggaran untuk Nusantara, ibu kota baru yang akan dibangun di hutan tropis Kalimantan. Proyek ini, yang bisa mencapai biaya hingga $32 miliar, telah menjadi semakin tidak populer. Investor asing belum muncul, dan masalah akuisisi lahan semakin meningkat.
Penutup
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan dengan matang langkah-langkah keuangan yang akan diambil untuk mewujudkan program-program prioritas. Dengan keterbatasan anggaran dan tekanan dari berbagai pihak, Prabowo Subianto dan timnya harus bekerja keras untuk mencapai visi dan misi yang telah dijanjikan kepada rakyat.