Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia: Menciptakan Kemandirian Energi
Pada era yang semakin modern ini, keberlanjutan energi menjadi salah satu fokus utama yang harus diperhatikan oleh setiap negara. Pemerintah Indonesia pun tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan ini. Melalui langkah-langkah strategis, pemerintah terus menggenjot pengembangan energi baru terbarukan (EBT) guna menciptakan kemandirian energi di Tanah Air.
Peta Jalan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk Pasokan Listrik
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan peta jalan untuk pengembangan proyek EBT yang berfokus pada pasokan listrik. Dalam rapat perdana Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Yuliot menyatakan, “Jadi di EBT kan kita juga sudah menyiapkan peta jalan untuk EBT. Jadi untuk peta jalan ini kira-kira berapa proyek yang misalnya ketenagalistrikan power energy.”
Peta Jalan Bahan Bakar Minyak (BBM) Campur Minyak Sawit
Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan peta jalan untuk bahan bakar minyak (BBM) campur minyak sawit, yaitu biodiesel 40 dan 50 (B40-B50). Yuliot menjelaskan, “Kemudian di bahan bakar kan ada peta jalan yang kita siapkan juga. Ada B40, B50 dan juga implementasinya secara gradual. Ini kita akan evaluasi tergantung juga ketersediaan bahan baku di dalam negeri.”
Mendorong Capaian Produk Hilirisasi
Pemerintah juga aktif mendorong capaian produk hilirisasi. Yuliot menegaskan bahwa ada 50 proyek hilirisasi yang siap ditawarkan kepada investor. Melalui kerja sama atau investasi, baik melalui perjanjian G to G maupun kerja sama dengan negara-negara di ASEAN dan Eropa, pemerintah berupaya untuk memajukan daya saing produk hilirisasi dalam negeri.
Peran Indonesia dalam Just Energy Transition Partnership (JETP)
Indonesia juga terlibat dalam kerja sama internasional melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mendukung transisi energi yang adil. Melalui perjanjian G to G, Indonesia dapat melindungi investasi antar negara dan meningkatkan kerjasama pasar antar negara. Hal ini tentu menjadi peluang yang sangat baik untuk memanfaatkan potensi energi baru terbarukan di Indonesia.
Kesimpulan
Dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah dalam mengembangkan energi baru terbarukan, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian energi dan menjadi salah satu negara yang berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Melalui kerja sama internasional dan langkah-langkah konkret dalam pengembangan EBT, Indonesia dapat menjadi teladan bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan energi di masa depan. Semoga langkah-langkah ini dapat terus didukung dan diimplementasikan dengan baik demi terwujudnya masa depan energi yang berkelanjutan di Indonesia.