15 Pekerjaan yang Berpotensi Dipecat, Sebaiknya Beralih Profesi sebelum Terlambat




Tantangan dan Peluang di Dunia Kerja 2025

Jakarta, CNBC Indonesia – Forum Ekonomi Dunia (WEF) dalam risetnya yang berjudul Future of Work 2023 mengungkapkan bahwa sekitar 83 juta lapangan pekerjaan diramal akan hilang. Khususnya dalam kurun waktu 2023-2027.

Perubahan Signifikan dalam Dunia Kerja

Sejumlah profesi diperkirakan akan punah akibat perkembangan teknologi yang semakin pesat, sehingga berpotensi menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Berdasarkan laporannya, 23% tenaga kerja di sejumlah industri akan mengalami perubahan signifikan hanya dalam kurun waktu lima tahun.

Dampak Perkembangan Teknologi

Risiko perkembangan teknologi tak hanya terkait hilangnya pekerjaan. Namun, bakal ada beberapa pekerjaan baru yang akan muncul selama periode tersebut.

Salah satu industri yang akan mengalami perubahan drastis adalah media, hiburan, dan olahraga. Sekitar 23% pekerjaan bakal lenyap karena tergantikan dengan kemunculan profesi baru.

Hal serupa juga akan terjadi pada lebih 23% pekerjaan di bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok.

15 Pekerjaan yang Rawan PHK di Tahun 2025

Berdasarkan laporan WEF, dikutip Sabtu (1/2/2025), berikut adalah 15 daftar pekerjaan yang perlahan menuju punah hingga periode 2027 mendatang:

1. Teller bank

2. Petugas pos

3. Kasir dan loket

4. Data entry

5. Sekretaris dan administrasi

6. Staf pencatat stok (stock-keeping)

7. Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

8. Legislator dan pejabat pemerintahan

9. Staf statistik, asuransi, dan keuangan

10. Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

11. Satpam

12. Manajer kredit dan pinjaman

13. Penyelidik dan pemeriksa klaim

14. Penguji software

15. Relationship manager

(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: “Terancam” Starlink Elon Musk, Bisnis Satelit Lokal Bisa Lawan?




Next Article



Samsung PHK Besar-besaran, 30% Karyawan Seluruh Dunia Terdampak





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *