Seorang Pria Berjalan di Pantai Dekat Bendera China di Pulau Pingtan di Seberang Taiwan di Provinsi Fujian Tenggara China
Sebuah tindakan kontroversial yang melibatkan Taiwan dan China kembali terjadi. Kali ini, Taiwan menuduh China merusak kabel internet bawah laut internasional yang dimiliki oleh Chunghwa Telecom. Insiden ini terjadi awal bulan ini dan telah menimbulkan perdebatan antara kedua negara tersebut.
Kabel yang rusak membuat Chunghwa Telecom harus mengalihkan lalu lintas internet agar pelanggan tetap terhubung. Perusahaan ini telah melaporkan insiden tersebut kepada penjaga pantai Taiwan. Dalam laporan yang disampaikan, disebutkan bahwa sebuah kapal mencurigakan terlihat dalam jalur kabel yang rusak. Berdasarkan keterangan pejabat penjaga pantai Taiwan, diduga kapal tersebut berasal dari China.
Chunghwa Telecom juga mengungkapkan bahwa kabel yang rusak tersebut membawa bendera Kamerun dan Tanzania serta berisi tujuh warga China. Laporan terpisah menyebutkan bahwa kapal tersebut dimiliki oleh perusahaan Hong Kong bernama Jie Yang Trading Limited yang pemiliknya adalah warga negara China.
Meskipun radar menunjukkan adanya aktivitas sabotase terhadap kabel, hingga saat ini belum ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa kapal tersebut benar-benar merusak kabel bawah laut. Pejabat senior dari Taiwan menyatakan bahwa mereka tidak menutup kemungkinan China terlibat dalam tindakan tersebut melalui operasi zona abu-abu.
Namun, kantor urusan Taiwan di China membantah tuduhan tersebut. Mereka menganggap insiden kerusakan kabel ini sebagai hal yang umum terjadi. Guo Wenjie, warga negara China dan direktur perusahaan yang mengoperasikan kapal tersebut, juga membantah tuduhan tersebut. Dia menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan kapalnya bertanggung jawab atas kerusakan kabel.
Tudingan terhadap China bukanlah hal yang baru. Pada tahun 2023, otoritas Taiwan juga menyalahkan dua kapal China atas kerusakan dua kabel internet bawah laut di pulau Matsu. Insiden tersebut menyebabkan matinya koneksi internet selama beberapa hari, namun tidak disengaja.
Dengan adanya konflik ini, hubungan antara Taiwan dan China semakin tegang. Kedua pihak saling menyalahkan tanpa ada titik temu yang jelas. Masih belum diketahui bagaimana perkembangan selanjutnya terkait isu ini, namun yang pasti perbedaan pandangan antara Taiwan dan China masih menjadi salah satu masalah yang sulit diselesaikan di kawasan Asia Timur.