Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah temuan menemukan alam semesta mengembang lebih cepat. Seorang peneliti bahkan menyebut model kosmologi telah dipatahkan.
Temuan pertama kali dilakukan dari Teleskop Hubble kemudian Teleskop James Webb yang menyebutkan laju “pembengkakan” berbeda, tergantung lokasi pengamatan.
“Ketegangan berubah menjadi krisis. Artinya dalam beberapa hal model kosmologi kita mungkin sudah dipatahkan,” kata profesor fisika di Duke University, Dan Scolnic dikutip dari Live Science, Rabu (22/1/2025).
Terdapat dua cara mengukur konstanta Hubble, yakni untuk kecepatan alam semesta berekspansi. Salah satunya dengan mengukur fluktuasi kecil pada latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB).
CMB adalah gambaran cahaya pertama alam semesta pada gelombang mikro statis yang dihasilkan 380 ribu tahun setelah Big Bang terjadi.
Metode penghitungan lain adalah menggunakan bintang-bintang yang berdenyut. Ini disebut Cepheid, yang perlahan mati dan lapisan luas gas helium tumbuh serta menyusut saat menyerap dan melepaskan radiasi.
Pada akhirnya bintang-bintang tersebut akan berkedip. Saat Cepheid kian terang, denyutan melambat dan membuat astronom bisa mengukur kecerahan pada intinsik bintang-bintang.
Mereka akan membandingkan kecerahan bintang yang sebenarnya dengan yang teramati dari Bumi. Menggunakan supernova Tipe Ia sebagai jangkar, maka Cepheid bisa menjadi tingkatan jarak kosmik.
Sementara itu, tim pada studi terbaru menggunakan perhitungan dari data Instrumen Spektroskopi Energi Gelap (DESI). Ini menunjukkan posisi jutaan galaksi.
“Saya tahu cara melakukannya, dan tahu itu akan memberi kita setelah satu pengukuran konstanta Hubble paling tepat yang bisa didapatkan,” jelas Scolnic.
Mereka juga mempelajari 12 Supernova Ia dari gugus Coma. Hasilnya adalah alam semesta diperkirakan berekspansi seluas 76,5 km/s/Mpc yang merevisi model standar kosmologi yang digunakan selama ini.
Penemuan yang mengejutkan ini semakin memperdalam pemahaman kita tentang alam semesta dan memperluas wawasan terhadap konsep kosmologi. Dengan teknologi yang semakin canggih, penelitian tentang alam semesta terus berkembang dan menghadirkan temuan-temuan baru yang menarik.
Dengan demikian, kita semakin memahami kompleksitas alam semesta yang begitu luas dan penuh misteri. Semoga penemuan ini dapat membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang asal usul dan perkembangan alam semesta.
Teruslah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan astronomi, karena siapa tahu akan ada temuan-temuan menarik lainnya yang akan mengubah paradigma kita tentang alam semesta.
(dem/dem)
Next Article
Heboh Galaksi Bimasakti dan Andromeda Mau Tabrakan, Ini Kata Astronom