Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan suatu sistem yang super canggih hasil pengembangan government technology atau Govtech Indonesia.
Sistem tersebut bertujuan untuk memantau seluruh transaksi elektronik atau digital masyarakat, termasuk data-data perjalanan. Data ini akan digunakan untuk mendorong tingkat kepatuhan masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan mereka.
Program Revolusioner Prabowo Subianto
Luhut mengungkapkan bahwa program revolusioner yang akan diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto ini diharapkan dapat membawa perubahan besar bagi Indonesia. Pasalnya, masalah penerimaan pajak yang belum maksimal menjadi fokus utama dalam pengembangan sistem ini.
Menurut Luhut, sistem baru hasil pengembangan govtech akan mengintegrasikan seluruh sistem digital yang sudah dimiliki pemerintah. Mulai dari coretax, Simbara, sistem informasi sawit, OSS, keimigrasian, data kependudukan, hingga kepabeanan dan cukai akan terhubung dalam satu platform.
Integrasi Sistem untuk Efisiensi Pajak
Selain itu, sistem ini juga akan terintegrasi dengan sistem penyaluran belanja negara, termasuk dalam hal bantuan langsung tunai. Hal ini bertujuan untuk memastikan dana pemerintah digunakan secara tepat oleh penerima bantuan.
Luhut juga menjelaskan bahwa semua penerima bantuan langsung tunai harus membuka rekening bank, dan belanja uang tersebut sesuai arahan pemerintah. Dengan adanya barcode pada barang belanjaan, transparansi penggunaan dana dapat terjamin.
Perjalanan Masyarakat akan Terekam
Sistem ini akan mirip dengan aplikasi PeduliLindungi yang diluncurkan saat pandemi Covid-19. Dengan adanya sistem ini, data perjalanan masyarakat juga akan tercatat untuk melakukan profiling kemampuan belanja mereka.
Luhut menekankan bahwa teknologi ini akan memberikan bantuan lebih lanjut dalam hal pengawasan transaksi e-commerce untuk memperluas basis pemajakan pemerintah. Selain itu, layanan kemigrasian seperti pembuatan paspor juga akan dipantau untuk memastikan ketaatan warga dalam membayar pajak.
Lesson Learned dari India
Sebelum sistem ini diluncurkan, Luhut menyebut bahwa tim akan melakukan studi ke India yang sudah memiliki sistem serupa. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan sistem tersebut agar implementasinya di Indonesia dapat berjalan dengan baik.
Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan tim untuk belajar dari pengalaman India guna mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pengembangan sistem ini. Dengan adanya kerjasama antara Indonesia dan India, diharapkan inovasi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi negara.
Dengan demikian, melalui sistem Govtech Indonesia yang revolusioner ini, diharapkan penerimaan pajak dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan negara juga akan terwujud.
Sebagai negara yang terus berkembang, inovasi dalam pemanfaatan teknologi merupakan langkah yang tepat untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, implementasi sistem ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Sebagai warga negara Indonesia, mari kita dukung langkah-langkah inovatif seperti ini demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing di kancah global.
Sumber: CNBC Indonesia