Indonesia Tertinggal 28 Tahun dari Korea Selatan dalam Produktivitas Tenaga Kerja
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru-baru ini mengungkapkan bahwa level produktivitas pekerja di Indonesia pada tahun 2024 masih tergolong rendah. Bahkan, level produktivitas di Indonesia saat ini tertinggal 28 tahun dari Korea Selatan (Korsel). Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Pengeluaran Negara Kemenkeu, Sudarto, dalam acara Social Security Summit 2024 di Hotel Bidakara Jakarta.
Menurut data yang dipaparkan oleh Sudarto, produktivitas atau output per jam kerja di Korea Selatan pada tahun 2024 mencapai skor 1.200, sementara di Indonesia, level produktivitas tenaga kerja pada tahun yang sama hanya berada pada skor 400-an. Hal ini berarti bahwa level produktivitas Indonesia saat ini setara dengan level produktivitas Korea Selatan pada tahun 1996 atau 1997.
Fakta mengejutkan ini menjadi perhatian serius, mengingat pada tahun 1960, level produktivitas tenaga kerja di Indonesia dan Korea Selatan masih sama-sama rendah, yakni di bawah angka 200. Sudarto menyatakan bahwa kerja keras saja tidak cukup untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Hal ini merupakan pekerjaan bersama bagi semua pemangku kebijakan dan masyarakat.
Pemerintah sendiri telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp 700 triliun pada tahun 2025. Anggaran tersebut diharapkan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
“Kami sepakat bahwa jaminan sosial motonya adalah Kerja Keras Tanpa Cemas, benar sekali itu, tapi jangan kita kerja keras saja, produktivitas harus kita tingkatkan, itu penting banget,” ucap Sudarto.
Selain itu, Sudarto juga menekankan pentingnya penggunaan dana anggaran pendidikan yang besar tersebut secara efektif. Dengan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, Indonesia diharapkan dapat menghasilkan output yang lebih besar dengan nilai investasi yang relatif sama.
Langkah-Langkah untuk Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja di Indonesia
Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja di Indonesia, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil, antara lain:
1. Peningkatan Kualitas Pendidikan
Pendidikan merupakan kunci utama dalam meningkatkan produktivitas sumber daya manusia. Dengan mengalokasikan anggaran pendidikan yang besar, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan. Hal ini mencakup peningkatan ketersediaan fasilitas pendidikan, pelatihan guru yang berkualitas, serta kurikulum yang relevan dengan tuntutan pasar kerja.
2. Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja
Selain pendidikan formal, penting juga untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan dan program pengembangan keterampilan. Hal ini akan membantu tenaga kerja Indonesia untuk lebih siap menghadapi tuntutan pasar kerja yang terus berkembang.
3. Peningkatan Infrastruktur dan Teknologi
Infrastruktur dan teknologi yang baik akan membantu meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Investasi dalam infrastruktur yang memadai, seperti jaringan transportasi dan telekomunikasi yang efisien, serta teknologi informasi yang canggih, akan membantu mempercepat proses produksi.
4. Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang merasa dihargai dan diberi perlindungan akan cenderung lebih produktif. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja melalui pemberian upah yang layak, jaminan sosial yang memadai, serta lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dalam produktivitas tenaga kerja dan meningkatkan daya saing ekonomi di tingkat global.
Penutup
Meningkatkan produktivitas tenaga kerja merupakan tantangan besar bagi Indonesia. Dibutuhkan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan langkah-langkah yang tepat dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat mengubah paradigma produktivitas tenaga kerja dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.
(acd/acd)