Kontroversi Rencana Penutupan Stasiun Karet: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Pada tanggal 8 Januari 2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan bahwa rencana penutupan Stasiun Karet masih dalam tahap kajian. Wacana penutupan ini dinyatakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir beberapa waktu sebelumnya, namun Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menjelaskan bahwa keputusan final masih belum diputuskan.
Dalam sebuah wawancara di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Jakarta Pusat, Risal mengatakan bahwa Kemenhub sedang melakukan kajian bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk memastikan kemungkinan penutupan Stasiun Karet. Meskipun demikian, Risal tidak dapat memastikan apakah Stasiun Karet akan ditutup atau tidak. Ia juga menyebut bahwa definisi dari penutupan tersebut masih belum jelas, apakah stasiun tersebut tidak akan difungsikan sama sekali atau hanya akan menjadi jalur alternatif.
Meski rencana penutupan masih dalam tahap kajian, Risal menegaskan bahwa Stasiun Karet akan tetap terintegrasi dengan Stasiun KRL BNI City. Namun, ia belum bisa memberikan detail mengenai bagaimana integrasi antara kedua stasiun tersebut akan dilakukan.
Kontroversi mengenai rencana penutupan Stasiun Karet semakin memanas ketika Menteri BUMN Erick Thohir secara terbuka berbicara tentang hal tersebut. Erick Thohir menyatakan bahwa penutupan Stasiun Karet merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi Kereta Bandara Soekarno-Hatta. Menurutnya, kereta bandara tersebut masih belum optimal dalam mengangkut penumpang, hanya mampu mengangkut 1,5 juta penumpang per tahun dari potensi 10 juta penumpang.
Erick Thohir juga menyoroti pentingnya memperbaiki ekosistem kereta api untuk mencapai optimalisasi. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menutup Stasiun Karet karena dianggap terlalu dekat dengan stasiun KRL lainnya. Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan KAI, Rudi As Aturridha juga mendukung rencana penutupan tersebut dengan alasan bahwa Stasiun Karet terlalu dekat dengan Stasiun BNI City.
Meskipun rencana penutupan Stasiun Karet menuai pro dan kontra, pihak terkait masih menunggu keluarnya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 untuk mengambil keputusan final. Di sisi lain, juga dibahas rencana untuk menghentikan kereta bandara di Stasiun Sudirman sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi dan pelayanan kereta api di Indonesia.
Kesimpulannya, kontroversi mengenai rencana penutupan Stasiun Karet masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Sementara pihak terkait terus melakukan kajian dan evaluasi untuk memastikan keputusan yang terbaik bagi semua pihak terkait. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari rencana penutupan Stasiun Karet ini.