Tingkat Kepatuhan Warga RI dalam Membayar Pajak Diklaim Rendah, Mengapa Hal Ini Terjadi?

Pentingnya Kepatuhan Warga Indonesia dalam Membayar Pajak Menurut Luhut Binsar Pandjaitan

Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta Pusat, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa tingkat kepatuhan warga Indonesia dalam membayar pajak sangat rendah. Hal ini terutama terlihat dari data bahwa hanya setengah dari sekitar 100 juta kendaraan di Indonesia yang memenuhi kewajiban pajak.

Tingkat Kepatuhan yang Rendah

Luhut menjelaskan dalam konferensi tersebut bahwa hanya sekitar 50% dari total kendaraan bermotor di Indonesia yang membayar pajak. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan warga Indonesia dalam membayar pajak masih sangat rendah. Untuk meningkatkan penerimaan pajak, pemerintah menargetkan potensi pajak sebesar Rp 1.200-1.500 triliun secara bertahap.

Peran Bank Dunia dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak

Luhut juga menyebut bahwa pemerintah telah menerima masukan dari Bank Dunia terkait peningkatan penerimaan pajak. Bank Dunia menyarankan agar Indonesia melaksanakan program Government Technology, yang diyakini dapat meningkatkan penerimaan pajak hingga 6,4% dari GDP atau setara dengan Rp 1.500 triliun. Hal ini menjadi prioritas bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan tata kelola pajak di negara ini.

Implementasi Coretax Administration System

Untuk meningkatkan penerimaan pajak, Luhut mendukung implementasi Coretax Administration System (PSIAP) yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Indonesia juga akan belajar dari India dalam mengimplementasikan sistem perpajakan yang lebih efektif. Tim dari Indonesia bahkan akan berkunjung ke India dalam waktu dekat untuk belajar dari pengalaman negara tersebut.

Optimisme untuk Masa Depan

Luhut sangat optimis bahwa program-program ini akan menjadi langkah besar bagi Indonesia dalam satu tahun ke depan. Hal ini diharapkan dapat menjadi game changer dalam tata kelola pajak di Indonesia. Namun, ia juga meminta dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia untuk patuh terhadap kewajiban pajak, karena tidak patuh akan berdampak pada penegakan hukum di masa depan.

Kepatuhan Pajak untuk Kemajuan Negara

Menurut Anggota DEN Arief Anshory Yusuf, rendahnya tingkat kepatuhan dalam membayar pajak membuat sulit bagi Indonesia untuk menjadi negara maju yang modern. Hanya sebagian kecil dari total penduduk dan perusahaan di Indonesia yang membayar pajak, hal ini menjadi hambatan bagi kemajuan negara.

Peran Kepatuhan Pajak dalam Menciptakan Negara Modern

Arief menekankan pentingnya kepatuhan dalam membayar pajak sebagai salah satu langkah menuju negara yang modern. Negara yang modern adalah negara yang hadir untuk masyarakatnya, termasuk dalam menciptakan kesejahteraan melalui pembayaran pajak. Masyarakat Indonesia perlu memahami bahwa negara hadir bukan hanya tuntutan, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan negara yang lebih baik.

Kesimpulan

Dari konferensi pers tersebut, kita dapat melihat betapa pentingnya kepatuhan warga Indonesia dalam membayar pajak untuk kemajuan negara. Dengan implementasi program-program yang direkomendasikan oleh Bank Dunia dan belajar dari pengalaman negara lain seperti India, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan penerimaan pajak dan menjadi negara yang lebih modern dan maju. Dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia juga sangat diperlukan untuk mencapai hal ini.

Sebagai kesimpulan, kepatuhan dalam membayar pajak bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan investasi bagi masa depan negara. Mari bersama-sama mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak dan menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *