Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) Mendapatkan Dukungan dari Bank BJB
Pada tahun 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat perkembangan positif perdagangan Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon). IDXCarbon berhasil mencatat memiliki enam proyek unit karbon yang dapat diperdagangkan, menandakan pertumbuhan yang menggembirakan di industri karbon. Hal ini memberikan harapan besar bagi peningkatan volume transaksi karbon, serta mendukung tumbuhnya industri berbasis ekonomi hijau yang mendukung transisi energi dalam negeri.
Perkembangan positif ini diawali dengan pencapaian volume perdagangan unit karbon mencapai 1.000.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) secara kumulatif sejak IDXCarbon diluncurkan pada 26 September 2023. Pencapaian ini diikuti oleh pertumbuhan jumlah pengguna jasa IDXCarbon hingga akhir tahun 2024 sejumlah 100 pengguna jasa.
Otorisasi Perdagangan Carbon Credit
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengungkapkan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 21 Tahun 2022 telah mengatur mekanisme otorisasi dari Menteri untuk carbon credit yang dapat diperdagangkan ke pihak asing. Pada tanggal 20 Januari 2025, direncanakan akan dilaksanakan perdagangan perdana untuk carbon credit yang mendapat otorisasi ini.
Kementerian LH sedang dalam proses pemberian otorisasi, namun Jeffrey tidak mengungkap volume pasti yang tersedia. Indikasi proyek yang akan diberikan otorisasi adalah proyek milik grup PLN yang telah tercatat di SRN dan IDXCarbon.
Penambahan Proyek Unit Karbon di IDXCarbon
Pada awal tahun 2025, IDXCarbon mencatatkan penambahan tiga proyek unit karbon atau Sertifikat Pengurangan Emisi-Gas Rumah Kaca (SPE-GRK). Proyek-proyek ini semakin memperkaya jumlah unit karbon baru yang dapat diperdagangkan.
Proyek pertama berasal dari PT PLN Indonesia Power yang mencatatkan unit karbon yang berasal dari proyek Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4. Unit karbon tersebut sebesar 763.653 tCO2e dengan tahun penyerapan atau pengurangan emisi terjadi (tahun vintage) 2021.
Proyek kedua adalah konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2 yang juga milik PT PLN Indonesia Power. Unit karbon yang dicatatkan sebesar 407.390 tCO2e dengan tahun vintage 2021.
Sementara proyek ketiga adalah konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar yang dikelola oleh PT PLN Nusantara Power. Unit karbon yang dicatatkan sebesar 30.000 tCO2e dengan tahun vintage 2023.
Seluruh proyek tersebut diperdagangkan dengan klasifikasi Indonesia Technology Based Solution (IDTBS), yaitu klasifikasi untuk unit karbon jenis reduction berbasis teknologi yang berasal dari Indonesia.
Antusiasme Tinggi di Pasar Internasional
Dibukanya pasar internasional untuk pertama kalinya ini disambut positif dengan antusiasme yang tinggi dari berbagai pihak. Banyak pertanyaan baik dari media asing maupun calon pembeli asing yang diterima oleh BEI.
Selain proyek-proyek baru, IDXCarbon juga mencatatkan tiga proyek eksisting lainnya di tahun 2024. Proyek-proyek tersebut antara lain Lahendong Unit 5 & Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Pembangunan Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul.
Dengan perkembangan positif ini, IDXCarbon memberikan kontribusi besar dalam mendukung transisi energi dalam negeri menuju ekonomi hijau. Bank BJB turut mendukung pembukaan perdagangan bursa karbon ini, menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Simak Video: RI Sambut Baik Implementasi Perdagangan Karbon Internasional Hasil COP29
[Gambas:Video 20detik]
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, perdagangan karbon di Indonesia semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian. IDXCarbon terus berupaya untuk menghadirkan inovasi dan solusi berbasis teknologi dalam perdagangan karbon, menjadikannya sebagai pelopor dalam industri karbon di Indonesia.
(Kil/Kil)
Melalui kerja sama antara berbagai pihak, termasuk Bank BJB, IDXCarbon semakin dikenal di pasar internasional dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Dengan terus berinovasi dan memberikan solusi terbaik, IDXCarbon siap menjadi pemimpin dalam perdagangan karbon di Indonesia dan dunia.