LPG 3 Kg: Antrean Panjang dan Kelangkaan yang Meresahkan
Antrean panjang masyarakat yang ingin membeli gas tabung 3kg sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Pasalnya, gas tabung jenis ini sedang langka dan sulit didapatkan, sehingga masyarakat harus rela mengantre sejak pagi buta di pangkalan gas 3kg. Kata kunci “LPG 3 Kg” pun menduduki daftar trending topic di media sosial pada Senin (3/2/2025) sore.
Kelangkaan gas tabung 3kg ini membuat banyak warganet mengeluhkan kesulitan mendapatkannya di daerah masing-masing. Beberapa di antaranya bahkan membagikan gambar dan video mengenai antrean masyarakat yang ingin mendapatkan gas tabung tersebut.
Salah satu akun mengunggah video antrean warga dengan caption, “Momen Warga antre beli gas LPG 3 Kg Sejak Subuh Tadi”. Keluhan lainnya juga muncul di media sosial, seperti, “Gaisss, LPG 3 Kg ditempat kalian langka ga? di tangsel ko susah banget ini padahal udah ke beberapa tempat pangkal resminya, tapi rata-rata udah pada habis.”
Keluhan terkait kebijakan baru pemerintah yang melarang pengecer menjual LPG 3 Kg juga turut disuarakan oleh netizen. Sebuah komentar menyebutkan, “Sumpah kebijakan baru ini, enggak bijak sama sekali. Gas 3 Kg udah enggak boleh dijual di pengecer. Bayangin orang” desa atau pedalaman yang gak bisa akses ke depot lpg karena jauh dari jangkauannya mereka, kadang-kadang kebijakan pemerintah gak dipikirin mateng-mateng.”
Beberapa netizen juga mencari informasi mengenai daerah mana saja yang mengalami kelangkaan gas tabung 3kg. Ada juga yang membagikan gambar keterangan di warung bahwa LPG 3kg kosong, serta keluhan terkait penutupan pangkalan gas saat masyarakat sedang mengantre.
Dikabarkan sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk tidak lagi memberikan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg kepada pengecer mulai 1 Februari 2025. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diambil sebagai bagian dari upaya penataan distribusi LPG 3 kg agar lebih tepat sasaran. Selain itu, harga yang diterima masyarakat diharapkan sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan pemerintah.
Yuliot menekankan bahwa pemerintah saat ini mendorong para pengecer untuk naik kelas menjadi pangkalan. Proses pendaftaran pengecer menjadi pangkalan diharapkan bisa dilakukan dengan mudah melalui online single submission (OSS), sehingga mata rantai distribusi LPG lebih singkat dan harga yang diterima masyarakat sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah.
Sementara itu, respons dari masyarakat terkait kebijakan ini masih terus beragam. Netizen terus aktif berbagi informasi dan keluhan di media sosial terkait kelangkaan gas tabung 3kg. Hal ini menjadi perhatian bersama dalam upaya mencari solusi atas permasalahan ini.
Dengan adanya kelangkaan gas tabung 3kg dan kebijakan baru pemerintah terkait distribusi gas tersebut, masyarakat diharapkan tetap tenang dan bersabar dalam menghadapi situasi ini. Semoga solusi yang tepat dapat segera ditemukan untuk kepentingan bersama.